Pages

Bagja

Bagja

Tuesday, 9 July 2013

Kode Kehormatan Pramuka

Kode Kehormatan Pramuka - diatur dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramukapasal 12. Dimana kode kehormatan Pramuka merupakan Kode Etik anggotaGerakan Pramuka dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat sehari-hari yang diterima dengan sukarela serta dihormati demi kehormatan dirinya.

Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.

Kode Kehormatan Gerakan Pramuka bagi anggota Gerakan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmaninya yaitu :
  1. Kode Kehormatan Pramuka Siaga terdiri atas Dwisatya dan Dwidarma
  2. Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri atas Trisatya Pramuka Penggalang dan Dasadarma
  3. Kode Kehormatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega terdiri atas Trisatya Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dan Dasadarma
  4. Kode Kehormatan Pramuka anggota Dewasa terdiri atas Trisatya anggota dewasa dan Dasadarma.

DWI SATYA 
Aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
  1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut undang-undang.
  2. Setiap hari berbuat kebaikan.

DWI DARMA
  1. Siaga itu menurut ayah dan ibundanya.
  2. Siaga itu berani dan tidak putus asa.

TRI SATYA 
(Untuk Pramuka Penggalang)
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
  1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negeri Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan Pancasila.
  2. menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri untuk membangun masyarakat.
  3. menepati Dasadarma

TRI SATYA 
(Untuk Pramuka Lainnya) 
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
  1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negeri Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan Pancasila.
  2. menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
  3. menepati Dasadarma

DASADARMA PRAMUKA
  1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
  3. Patriot yang sopan dan kesatria
  4. Patuh dan suka bermusyawarah
  5. Rela menolong dan tabah
  6. Rajin, terampil dan gembira
  7. Hemat, cermat dan bersahaja
  8. Disiplin, berani dan setia
  9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
  10. Suci dalam pikiran ,perkataan dan perbuatan

Alam Dan Tanda-Tandanya - Binatang

Alam dan Tanda-tandanya - Pramuka adalah juga pecinta alam lalu saking cintanya maka  harus mengenal tentang Alam dan Tanda-tandanya. Berikut pengenalan alam sekitar kita yang sering kita temui saat berkemah. dan sekarang kita akan membahas Tanda-tanda Alam melalui Binatang.

Binatang
Apabila kita perhatikan naluri binatang dengan seksama, yang ada hubungannya dengan cuaca maka, kita akan tercengang atas keganjilan-keganjilan yang dilakukannya dengan cara mereka, antara lain :

1. Laba-laba
Akan bersembunyi bila cuaca akan buruk, dan rajin mengerjakan sarangnya apabila cuaca baik.
2. Semut
Akan tetap di dalam lubangnya bila cuaca akan buruk, apabila mereka keluar dan berjalan mondar-mandir bertanda cuaca akan tetap baik.
3. Lebah
Dengan melihat sarangnya; pada cuaca baik, mereka berterbangan jauh dari sarangnya/peternakan.
4. Lalat
Apabila akan turun hujan mereka akan hinggap di tembok/dinding, sedangkan pada cuaca baik mereka akan berterbangan kian kemari.

5. Nyamuk
Apabila di pagi hari mereka mengganggu atau menggigit kita, maka berarti akan turun hujan.
Apabila pada matahari terbenam berterbangan kian kemari dan terbang berduyun-duyun bertanda cuaca baik.
Apabila selalu terbang di tempat yang gelap/ di dalam bayang/bayang bertanda cuaca akan buruk/datang hujan.

6. Cacing
Apabila pada malam hari mereka menimbun tanah berbutir-butir di kebun, berarti akan turun hujan.

7. Lintah
Kita dapat membuat barometer dari seekor lintah yang ditaruh dalam gelas berisi air, yaitu : Bila lintah melekat pada gelas di atas permukaan air, maka bertanda cuaca akan tetap membaik ; Apabila ia berdiam di dasar gelas bertanda cuaca buruk dalam waktu yang lama ; apabila akan datang topan maka ia akan melekat erat-erat di gelas sedang ekornya digerak-gerakkan sekeras-kerasnya.

8. Siput
Pada cuaca yang baik akan merayap dengan tenang, sedang pada cuaca buruk akan merayap dengan cepat.

9. Ikan
Akan melompat-lompat di atas air bila cuaca akan buruk.

9. Katak
Pada cuaca buruk akan berdiam dalam air dan pada cuaca baik mereka akan duduk di tepi kolam.
Apabila pada malam hari cuacanya baik di musim kemarau mereka tidak menyanyi maka cuaca buruk akan datang.

10. Ayam
Pada waktu hujan ayam akan berteduh. Bila hujan tidak akan lama mereka akan tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan. Apabila mereka selalu mencakar-cakar tanah berarti hujan akan datang.

11. Bebek / Angsa
Mereka nampak tidak senang dan selalu menggigit bulunya (memberi lemak), apabila cuaca akan buruk.

12. Burung Kepinis
Pada waktu cuaca baik mereka akan terbang tinggi sekali karena serangga tinggi pula terbangnya.
Apabila terbang rendah sekali bertanda cuaca buruk akan hujan.
Bila cuaca buruk di pagi hari maka mereka tidak akan keluar dari sarangnya.

13. Kambing
Apabila akan turun hujan bau badannya dapat tercium dari jarak yang lebih jauh daripada ketika cuaca baik.

14. Kelelawar
Mereka akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan baik pada malam hari itu.
Bila mereka berdiam di dalam goa maka cuaca akan buruk.
15.Gagak
Apabila hujan akan turun mereka akan terbang berputar-putar di atas sarangnya.
 Tanda-tanda lain apabila cuaca akan buruk :
  1. Kucing akan duduk membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya dengan kaki depannya yang  dibasahi dengan mulutnya.
  2. Bila anjing menggali tanah atau menyembunyikan tulangnya.
  3. Burung-burung membasahi bulunya dengan paruhnya.
  4. Bila bau bunga tercium semerbak sekali.
  5. Burung-burung laut terbang menuju daratan.

Diskusi Sebagai Alat Pendidikan


Diskusi Sebagai Alat Pendidikan - Gerakan Pramuka melatih anak-anak untuk belajar memimpin dan dipimpin. Latihan-latihan ini tercermin secara nyata dalam sistem beregu (patrol system), di mana setiap saat yang disepakati Pemimpin Barung/Regu/Sangga/ dan Reka dilakukan bergilir atau bergantian. 

Dalam pendidikan Kepramukaan Pembina bukan sebagai penentu kegiatan, karena kegiatan diputuskan melalui rapat Dewan Satuan. Oleh karena itu perlu pembelajaran dalam merumuskan kesepakatan melalui teknik diskusi.

Metode Diskusi adalah Suatu cara mempelajari materi pelajaran dengan memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu argumentasi secara rasional dan objektif. Cara ini menimbulkan perhatian dan perubahan tingkah laku peserta didik  dalam belajar. Metode diskusi juga dimaksudkan untuk dapat meransang siswa dalam belajar dan berfikir secara kritis dan mengeluarkan pendapatnya secara rasional dan objektif dalam pemecahan suatu masalah.
Prinsip-prinsip dalam diskusi.
  • Melibatkan peserta didik  secara aktif dalam diskusi yang diadakan.
  • Diperlukan ketertiban dan keteraturan dalam megemungkakan pendapat secara bergilir di pimpin oleh seorang ketua atau moderator.
  • Masalah yang didiskusikan disesuaikan dengan perkembangan dan  kemampuan peserta didik 
  • Pembina/Pelatih berusaha mendorong peserta didiknya  yang kurang aktif untuk melakukan atau mengeluarkan pendapatnya.
  • Peserta didik  dibiasakan menghargai pendapat orang lain dalam menyetujui atau menentang pendapat
Metode diskusi sangat sesuai digunakan bilamana:
  • Materi yang disajikan bersifat umum (pengetahuan umum).
  • Untuk pengembangan sikap atau tujuan-tujuan pembelajaran yang  efektif.
  • Untuk tujuan-tujuan yang bersifat analisis sistensis, dan tingkat pemahaman yang tinggi.

Keunggulan Metode Diskusi:
  • Suasana kelas menjadi bergairah, di mana para peserta didik melibatkan diri secara aktif dalam diskusi yang diadakan. 
  • Peserta didik dapat mencurahkan perhatian dan pemikiran mereka terhadap masalah yang sedang dibicarakan.
  • Dapat menjalin hubungan antara individu peserta didik hingga menimbulkan rasa harga diri, toleransi, demokratis, berfikir kritis dan sistematis.
  • Hasil diskusi dapat dipahami oleh peserta didik karena mereka secara aktif mengikuti perdebatan yang berlangsung dalam diskusi

Kelemahan-kelemahan metode diskusi
  • Adanya sebagian peserta didik yang kurang bepartisipasi secara aktif dalam diskusi dapat menimbulkan sikap acuh tak acuh dan tidak ikut bertangung jawab terhadap hasil diskusi.
  • Sulit meramalkan hasil yang ingin dicapai karena penggunaan waktu yang terlalu panjang.
  • Peserta didik mengalami kesulitan mengeluarkan ide-ide atau pendapat mereka secara ilmiah atau sistimatis.

Tugas-tugas pelatih/pembina/fasilitator dalam diskusi
  • Dapat bertindak sebagai pimpinan dalam diskusi
  • Mengusahakan jalannya diskusi agar tidak terjadi dialog atau hanya sekedar tanya jawab antara pelatih/Pembina/fasilitator dan peserta didik atau antara dua orang saja.
  • Sebagai moderator yang dapat mengamankan, menolak atau menyampaikan pendapat dan usul-usul kepada peserta diskusi.

Langkah-langkah yang perlu dalam pelaksanaan diskusi:
  •  Pemilihan topik yang akan didiskusikan.
  •  Dibentuk kelompok-kelompok diskusi, atau berbagai ragam teknik diskusi lainnya.
  • Pelaksanaan diskusi dalam kelompok/kelas masing-masing.
Jenis-Jenis Diskusi:
  • Whole Group: Bentuk diskusi kelas dimana para peserta duduk setengah lingkaran. Seluruh peserta aktif menyatakan pendapat/ gagasannya.
  • Diskusi Kelompok: Diskusi yang terdiri dari 3 - 10 orang peserta. Peserta berdiskusi di terpisah menurut kelompoknya masing-masing.
  • Buzz Group: Bentuk diskusi sebenarnya merupakan diskusi informal, di mana seorang fasilitator melemparkan masalah, kemudian peserta didik mendiskusikan dengan teman-teman di sampingnya yang terdiri dari dua atau tiga orang, sehingga menimbulkan suara berdengung seperti suara tawon.
  • Diskusi Panel: Suatu bentuk diskusi di mana para pembicara (nara sumber) duduk bersama dalam suatu deretan dan menyampaikan paparan secara berganti-ganti, yang dipandu oleh seorang moderator. Dahulunya para nara sumber ini menempelkan paparannya pada pada papan panel, maka disebut diskusi panel. Syndicate Group: Dalam bentuk diskusi ini kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3 - 6  peserta, mirip dengan diskusi kelompok, tapi biasanya topik yang dibahas untuk masing-masing sindikat berbeda-beda, dan nantinya baru ditampilkan.
  • Symposium: Simposium adalah diskusi ilmiah. Dalam symposium biasanya terdiri dari pembawa makalah penyangah, moderator, dan notulis, serta beberapa peserta symposium.
  • Informal Debate: Bentuk diskusi dibagi menjadi dua tim yang seimbang, memperdebatkan sesuatu.
  • Fish Bowl: Diskusi ini terdiri dari beberapa orang peserta dan pimpinan oleh seorang ketua untuk mencari suatu keputusan. Dalam diskusi peserta diskusi maju satu-satu menyampaikan pendapatnya pada ketua diskusi, kemudian ketua diskusi menjaring pendapat masing-masing peserta diskusi.
  • The Open Discussion Group: Bentuk diskusi ini akan dapat mendorong peserta didik agar lebih tertarik untuk berdiskusi dan belajar keterampilan dasar dalam mengemukakan pendapat, siapapun boleh menyampaikan pendapatnya secara langsung dalam forum diskusi tersebut.
  • Brainstorming: Bentuk diskusi yang seluruh pesertanya diminta pendapatnya secara berganti-ganti. Biasanya formasi diskusi melingkar atau setengah lingkaran. Peserta yang tidak memiliki pendapat menyatakan pass. Seorang mencatat pendapat-pendapat tersebut, kemudian pimpinan diskusi menyimpulkan hasil diskusi setelah tidak ada lagi pendapat dari peserta yang dikemukakan. 
Kesimpulan
Metode diskusi sangat baik untuk para Penegak dan Pandega, untuk mengasah keterampilan mengemukakan pendapat di depan umum. 
Diskusi harus menggunakan etika diskusi, tidak mencari menang sendiri, dan tidak debat kusir. 
Diskusi merupakan proses pembelajaran “Learning To Live Together”.     
        
Kepustakaan
  1. Petunjuk Penyelenggaraan Pertemuan Pramuka. Kep. Kwarnas No. 130/KN/76 Kwarnas. Jakarta, 1977.
  2. Petunjuk Penyelenggaraan Pesta Siaga dan Petunjuk Penyelenggaraan Lomba tingkat. Kwarnas, 1977.
  3. Sistem Pendidikan dan Latihan dalam gerakan Pramuka, PP Kwarnas No. 18 Tahun 2002.

Teknik Mencari Air

Teknik Mencari Air - Bagi seorang pengembara, sepertiPramuka yang sedang melakukan kegiatan pengembaraan, jika persediaan air yang dibawa mulai menipis atau bahkan habis, maka ia harus menjaga agar tubuh tidak mengeluarkan cairan yang berlebihan.
Caranya adalah sbb :
  1. Bernafas melalui hidung secara teratur.
  2. Mengurangi berbicara.
  3. Mengurangi gerak yang berlebihan
  4. Banyak istirahat
  5. Tidak merokok dan minum minuman berakohol
  6. Berteduh di tempat yang rindang
  7. Tidak makan makanan kering ataupun berlendir
Air yang langsung dapat diminum :
  1. Tampungan air hujan.
  2. Air dari dalam tanaman.
Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
  1. Air yang tergenang
  2. Air dari sungai
  3. Air dari menggali tanah atau pasir
Beberapa cara untuk mendapatkan air :
    1.Dari tanaman atau pohon seperti pisang, rotan, bambu muda, kantung semar, enau, nipah, umbi-umbian, akar-akaran, pakis, kaktus, kelapa.

    2.Mengumpulkan embun pagi dengan menggunakan saputangan bersih. 
    Caranya, resapkan pada tumbuhan yang berembun lalu peras ke dalam tempat minum.

    3.Tanah batu 
    • Tanah kapur lebih banyak mata airnya, sebab kapur mudah dilarutkan sehingga terbentuk saluran air.
    • Sepanjang dinding lembah yang memotong lapisan berpori.
    • Pada daerah berbatu granit. Carilah bukit berumput hijau, kemudian galilah.

    4.Tanah gembur, di tanah gembur air mudah di dapat. Carilah daerah lembah, karena permukaan air dekat dengan permukaan tanah.

    5.Kondensasi Tanah-Pohon atau Penyulingan Air.
    Kondensasi yaitu dengan adanya perbedaan suhu antara tanah dengan pohon, kita dapat memperoleh air murni yang merupakan hasil proses kondensasi, diperlukan alat yang sangat sederhana, yaitu plastic dan tali pengikat.

      Cara Penyulingan :
      1. Carilah pohon yang sehat dan bersih, lalu carilah dahan ranting yang mudah dicapai dan masukkan plastic (jangan bocor) kemudian ikat dengan tali atau benda apa saja. Keadaan tersebut akan menyebabkan terjadinya proses penguapan air minum.
      2. Carilah pohon yang bersih dan tumbuhnya di atas tanah yang tidak berbau. Galilah tanah sehingga membentuk cekungan, tapi jangan terlalu dalam dari tempat pohon tumbuh. Masukkan plastic dan atur sedemikian rupa agar air terapung dengan baik. Lalu ikat ujungnya (hingga menutupi seluruh tanaman) dan gantung pada batang kayu yang disangga dengan baik. Cara ini akan menyebabkan terjadinya penguapan yang menghasilkan air.

      Peralatan Berkemah

      Peralatan Berkemah - Mau berkemah ? Pahami  dulu apa tujuan Berkemah, apakah sekedar rekreasi atau berkemah dengan banyak acara kegiatan. Lalu apa saja yang harus dibawa ?

       Dan Perlengkapan tersebut adalah :
      • Ransel, gunakan ransel yang ringan dan anti air. 
      • Pakaian perjalanan; bawalah pakaian dengan bahan yang kuat dan mempunyai banyak kantong.
      • Pakaian tidur; selain training pack, bawa juga sarung untuk penahan dingin dan sholat, bagi yang beragama Islam.
      • Jaket tebal, dari bahan nilon berlapis kain dan berponco.
      • Kantung tidur (sleeping bag) dan alas tidur (matras).
      • Pakaian cadangan; masukan dalam plastic.
      • Peralatan makan; piring, sendok, garpu, gelas/mug, tempat air.
      • Peralatan mandi; gayung, sabun, sikat gigi, pasta gigi, sandal, handuk.
      • Peralatan masak; misting, kompor spiritus, kompor paraffin.
      • Sepatu; gunakan sepatu yang menutupi mata kaki.
      • Kaos kaki; membawa cadangan kaos kaki dan simpan dalam plastic.
      • Sarung tangan; untuk pelindung dan penahan dingin.
      • Topi.
      • Senter; selain utnuk penerangan, berguna juga untuk memberi isyarat.
      • Peluit; berguna untuk berkomunikasi.
      • Korek api; baik itu korek api gas atau korek api kayu dan simpan dalam tabung bekas film agar aman.
      • Ponco; berguna untuk jas hujan, tenda darurat, alat tidur dan lain-lain. Jika tidak ada ponco, bawalah plastic tebal selebar taplak meja.
      • Obat-obatan pribadi.

      Kalo kamu Berkemah, ya tentu saja harus bawa tenda dan sebelum berangkat tenda diperiksa dahulu apakah masih bagus atau sudah banyak dengan lubang/robek. Berapa kebutuhan tali dan pasak serta  tongkat/ bambo untuk mendirikan tenda. Jika Kotor tenda harus dicuci dahulu, agar dapat ditempati dengan nyaman dan sehat. Sebelum berangkat,  perlengkapan/ barang di cek, jangan ada yang tertinggal.

      Dalam Berkemah harus tahu tujuan, kebutuhan, kondisi, cuaca dan situasi saat ini. Waktu lama berkemah, dan lokasi tujuan  ikut menentukan barang apa saja yang harus dibawa, jadi sebaiknya disesuaikan, tidak semua barang  harus dibawa.

      Berkemah Sebagai Alat Pendidikan

      Berkemah Sebagai Alat Pendidikan - Berkemah merupakan kegiatan di alam terbuka yang penuh dengan muatan pendidikan yang akan mengembangkan secara efektif dan efisien atas proses pendidikan mental, moral, pisik, intelektual, emosi dan sosial.

      Berkemah sebagai media proses pendidikan di alam terbuka perlu dilakukan secara reguler/periodik karena dengan perkemahan proses pemantapan mental, moral pisik, intelektual, emosional, dan sosial akan terbina dan terkembangkan secara efektif dan efisien.

      Tujuan Berkemah
      Setelah mengikuti Perkemahan para peserta mampu :
      • menyusun perencanaan kegiatan dan melaksanakannya dengan baik.
      • meningkatkan kepeduliannya terhadap sesamanya, karena sadar bahwa sebagai anggota masyarakat akan selalu terjadi proses saling ketergantungan antara anggota masyarakat yang satu dengan lainnya.
      • hidup bergotong royong
      • menyadari bahwa daya kreasi, ketangkasan dan keterampilan itu, harus memiliki dan dikembangkan oleh setiap orang.
      • meningkat rasa percaya dirinya.
      • bertambah pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kemampuan kreatifnya.
      • terbina jiwa kemandiriannya.
      • meningkatkan kecintaannya pada tanah air dan bangsa serta bertambah kesadarannya untuk membaktikan dirinya demi kejayaan nusa dan bangsa.
      • meningkat ketaqwaanya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
      Agar Berkemah dapat berfungsi sebagai Media Pendidikan, kita hendaknya memperhatikan hal - hal sebagai berikut :
      • Adanya program kegiatan yang dipersiapkan dengan baik
      • Pemilihan lokasi perkemahan yang tepat.
      • Pengaturan perkampungan perkemahan
      • Perlengkapan perkemahan yang memadai
      • Manajemen perkemahan dan mekanisasi kegiatan yang tertata rapi.
      Kegiatan Dalam Perkemahanaan.
      Berkemah merupakan kegiatan yang komplek yang dilaksanakan di alam terbuka yang menantang, menarik dan menyenangkan, tidak hanya bagi anak dan pemuda tetapi juga bagi orang dewasa, oleh karena itu kegiatan apa saja dan bagaimana proses pelaksanaannya hendaknya dipersiapkan dengan sebaik - baiknya.
      Acara kegiatan dalam perkemahan antara lain sebagai berikut :
      1. Kegiatan Persaudaraan
      2. Penjelajahan
      3. Lintas Alam
      • climbing ( panjat tebing )
      • caving ( penjelajahan dalam goa )
      • moutainering ( pendakian )
      • diving ( penyelaman ), dll.
      4. Bakti Masyarakat
      • penghijauan
      • sanitasi lingkungan
      • penyelenggaraan posyandu
      • penanggulangan buta aksara dan angka
      • penyuluhan rumah sehat, dll.
      5. Olah Raga
      6. Seni Budaya
      • Pentas Seni
      • Api Unggun
      • Melukis, dll
      7. Pengetahuan / teknologi / keterampilan kepramukaan :
      • kelestarian lingkungan
      • konservasi alam
      • teknologi tepat guna : mengatasi kebutuhan air bersih, membuat jambatan darurat, dll
      8. Kemasyarakatan 
      9. Keagamaan

      Pelaksanaan Kegiatan 
      Baik dalam proses perencanaan maupun pelaksanaan perkemahan pembina pramuka hendaknya mendayagunakan para pramuka/peserta didik, agar mereka terlibat langsung dalam upaya memfungsikan mereka sebagai subyek pendidikan, selanjutnya pembina menepatkan posisinya sebagai pendamping, konsultan advisor.

      Pemilihan Lokasi Perkemahan
      Lokasi perkemahan yang baik, diantaranya memenuhi kriteria sebagai berikut :
      • dialam terbuka yang bebas polusi.
      • lokasi bertanah rata dan sedikit miring.
      • terdapat pohon pelindung.
      • pemandangan di sekitar lokasi menarik
      • terdapat arena bertualang
      • aman
      • tidak terlalu dekat dengan jalan raya dan perkampungan penduduk.
      • tidak terlalu jauh dari pasar, pos keamanan, dan pos kesehatan.
      Kesimpulan
      1. Hanya pada perkemahan yang disiapkan dengan baik yang akan dapat berfungsi sebagai media pendidikan.
      2. Berkemah sebagai proses pendidikan di alam terbuka perlu dilakukan secara reguler/periodik minimum 2 (dua) bulan sekali.
      Kepustakaan/Referensi
      1. Memadu Untuk Putera, Baden Powel
      2. Mari berkemah, M. Teresa Singgih
      3. Berkemah Yang Tidak Merusak Lingkungan, Saka Wanabakti.